Wednesday, July 18, 2012

Si Munafik


by : Eka Yuliana

Hiding in the dark,  just a light on matches saving you from the darkness..

Aku sangat sibuk saat itu, terikat pekerjaan organisasi yang mengikat waktu dan hidupku.. tapi aku menjalaninya dengan suka cita karena itu sudah kewajibanku saat itu. Dia datang disaat yang tak tepat.. kenapa ketika aku sedang tak membutuhkan seseorang?

Yah.. itu hal yang buruk, dia begitu aneh tapi lucu dan sebagian hatiku mulai menyukainya.. tapi aku tak mau dulu.. aku memegang prinsipku dan mengatakan pada hatiku “jangan.. belum waktunya.. bukan sekarang”

Yah.. kebetulan saat itu aku sangat sibuk dan tak mampu membagi waktu untuk memikirkan masalah itu.. tidak penting bagiku, dia begitu menarik sedikit menarik.. tapi sekejap membuatku hilang rasa karena sikapnya yang terlalu cepat untuk mencoba mendapatkan hatiku.. dan aku tak suka jika dia seperti itu, aku menjauh dan terus mencoba menjauhinya.. dia tetap datang, entah aku tak tahu apa sebenarnya yang ada di hatinya.. pertanyaanku “apa dia menyukaiku?”

Terbesit  pikiran itu, karena memang tingkah dia membuatku berpikir seperti itu.. belum resmi pun dia memperhatikan layaknya pacarku sesungguhnya.. “apa dia menyukaiku?”
Aku munafik.. dan menghindar lagi.. beberapa bulan kemudian, aku masih melihat dia hadir..
Aku tetap menjauh, tak mau dulu terikat hubungan kesana.. aku mau focus satu hal yang penting bagiku..

Entah mengapa saat itu aku berpikir bahkan sampai sekarang “aku belum mengharapkannya, aku masih bisa sendiri.”
Aku munafik..
Hahahaa.. seberapa keras tetap saja terkadang terpikirkan, temanku pernah berkata.. “jangan memaksakannya”
Tapi aku sudah berperinsip.. aku tak mau gagal, aku melihat kebelakang.. yah aku harus tetap melangkah..

Aku munafik..
Ketika hal itu mulai mereda dan terlewatkan sudah semua kesibukanku..
Tak ada lagi hal yang sangat mengikat waktuku..
Dan ketika aku melihat dia sudah ada yang memiliki..
Kenapa… aku..
Kenapa hatiku sakit??
Aku munafik.. yah munafik..

Tetap berjalan..
“waktu adalah penyembuh paling ampuh”
Aku percaya kutipan yang aku ambil dari artikel..
Biarkan saja waktu menjawab,,
Aku tak tahu esok seperti apa..
Dan aku akan tetap menjadi Eka meski terkadang aku mencemooh aku sebagai si Munafik ini J

2 comments:

  1. Replies
    1. Woehhehe.. baru di confirm lewat FB ternyata bertamu disini :)
      terima kasih yaah :D

      Delete