Thursday, February 27, 2014

Entahlah..


Apa yang kalian lakukan?
Berbuat sesuatu seolah aku tak mengetahuinya?
"Siapa saya", aku bertanya sendiri
kenapa kalian menyembunyikannya?
Taukah kalian rasanya lebih sakit ketika mengetahuinya?
Tanpa diberi tahu?
Dan kalian bukanlah orang asing dihidupku
Dan untuk apa disembunyikan? pada akhirnya akupun tahu?
Aku cukup dewasa untuk mengetahuinya, dan jangan tanya aku tahu dari mana
Aku cukup pintar untuk menelisik, meski aku jauh
Kenapa seolah aku sudah tak mengenal lagi kalian?
Kalian adalah hal yang berasal dari tempat yang sama
Dan itu yang membuat kalian terikat sebuah jalinan.
Masihkah harus saling menyerang?
Aku yang bukan dari asal yang sama seperti kalian
Aku paham, dan akupun lebih muda!
Akupun memiliki darah yang sama
Haruskah aku tak tahu?
Sedangkan pada akhirnya keluhan itu sampai ditelingaku?
Kalian berada di istana yang sama, mengapa saling serang?
Kalian berada di kerajaan yang sama, mengapa saling terjang?
Jika pondasi itu runtuh, maka rumah mana yang akan bertahan?
Jangan..
Aku merasa masih terlalu kerdil untuk menahan retakan itu
Dan aku tak sanggup, lihat tanganku masih kecil
Mungkin itu yang membuat kalian menyembunyikannya
Tapi bukan berarti aku tak bisa apa - apa
Dan itulah mengapa aku semakin malas untuk pulang
Aku merindukan mereka, pasangan yang melahirkanku
Tapi aku juga belum kuat melihat secara langsung tentang kalian
Menyedihkan..
Lihat aku, aku benar - benar masih terlalu kecil
Dan..

Entahlah....

Friday, February 21, 2014

"Dengan Bersama"



Setelah menjalani hari yang sangat melelahkan.
dibawah sinar rembulan,
dua bayangan menjadi satu
sebuah kebahagiaan yang samar - samar 
terlihat masih ada disana

Sebuah bekas luka hati yang masih meninggalkan beberapa mimpi
Penjerat yang perlahan semakin melonggar
bukan sebuah ingatan yang buruk untuk diulas kembali

Dan jika rasa dari luka itu hadir,
maka ingatlah seseorang itu
dia yang mencintaimu sampai terasa menyiksa dirinya
dia ada disana menantimu datang dipundaknya
dia ada disana, menunggumu

Jalan ini terkadang terasa teramat jauh
dan ketika kau meneteskan sebuah air mata kesedihan
yang menjadikan semuanya sebuah memori
mari sejenak ambil waktu untuk beristirahat

ketika aku berjalan denganmu, ketika aku tak bisa melihat
kemana arah kakiku melangkah
aku akan ingat tentang hari itu
ketika dunia menangkapku yang terjatuh
dan memberikan penopang agar aku bisa berdiri 
dan aku bersyukur kau disampingku

aku selalu merasa kurang baik, 
dan banyak kekurangan
tetapi..
aku akan selalu berada disisimu.

Aku mengingat hal lagi.
pada suatu malam yang gelap
ketika kita tersesat dalam langkah kita saat berkelana
mari jadikan semua itu lebih ringan dengan bersama

pada hari - hari jauh kedepan,
mimpi kita untuk menjajaki sebuah pelangi
waktu yang dihabiskan denganmu adalah hal yang sangat berharga

meskipun jalan ini terkadang terasa sangat jauh,
bahkan air mata kesedihan itu menetes
mari jadikan semua itu lebih ringan dengan bersama

Dengan Bersama


-eka yuliana-

Saturday, February 15, 2014

Dan kemudian si Anggrek itu....


4 tahun yang lalu..
Aku masih ingat sekali di kepalaku ini, sebuah hal yang begitu dalam dihati.
Saat itu aku berjalan di sebuah pinggiran yang menjual beberapa macam bunga. Aku mendatangi pedagang pinggiran yang menyusun beberapa macam pot berisi bunga, terdapat bunga anggrek, mawar, melati air, sedap malam, matahari, aster dan beberapa bunga yang terpajang sesuai pada kelompoknya.

Mataku berkeliling mengamati setiap penjuru tempat pedagang itu menaruh bunga – bunganya.
Dan, mataku tertuju kepada 3 bunga yang bukan sebuah kelompok yang sejenis.


3 bunga yang terdiri dari Anggrek Merah, Mawar Putih, dan Aster kuning. Aku menghampiri pedagang dan bertanya sebuah pertanyaan yang membuatku penasaran.
“itu mengapa ke tiga bunga disana dipisah pak??” tanyaku membuka rasa penasaranku.
“oh itu ada seseorang yang menitipkannya untuk dirawat.” Jawab tukang bunga tersebut melirik sepintas kearah tanganku menunjuk. Aku mengangguk dan kembali mulut ini ingin bertanya sesuatu.
“orang menitip? Memangnya, bapak menerima jasa penitipan bunga?”

Bapak tersebut sempat tertawa kecil “tidak nak, bukan begitu.. cerita dari ketiga bunga tersebut sedikit berbeda.” Bapak tersebut terlihat mengibas – ngibaskan tangannya membersihkan sisa2 tanah.
“asal kau tahu nak. Bunga itu, bukan hanya sekedar bunga.”
Aku mengernyitkan dahiku pertanda sebuah ekspresi kurang mengerti “maksudnya?”

Aster Kuning
“Dia si Aster kuning, pernah berada di sebuah kebun bunga seperti aster pada umumnya. Dan sepemilik mengambil salah satu kemudian menaruhnya dalam pot dan memajangnya di meja ruang makan. Berbaur bersama dengan keharmonisan keluarga pemilik aster. Beberapa saat si aster menikmati keharmonisan keluarganya, yahh seperti kata pepatah, hidup tak indah tanpa masalah. Maka datanglah sebuah masalah, dimana banyak sekali yang syirik dengan keharmonisan keluarga tersebut. Segala rencana busuk di serangkan ke keluarga tersebut, sampai dari sakit, jatuh bangun, dan segala macam lainnya. Maka karena itu pemiliknya menitipkan aster ini kemari, agar suatu saat nanti bisa diambil ketika permasalahannya sudah selesai.” Jelas si Bapak panjang lebar dan aku mengangguk, “lalu lainnya pak? Anggrek dan mawar itu?” Aku lihat Bapak itu menarik kursi dan mempersilahkanku duduk, sepertinya akan menjelaskan sebuah cerita yang agak panjang.

Mawar Putih
“untuk si mawar putih itu. Dia adalah bunga mewah, elegan dan cantik dari seorang keluarga yang biasa namun bahagia. Hanya saja, bunga ini sebelumnya hanya terkurung dalam kamar, tak pernah mengetahui keindahan sejatinya. Baginya dia hanya sebuah bunga yang dianggap seperti mawar pada umumnya. Sang pemilik yang juga tidak peka terhadap keindahan bunga tersebutpun hanya membiarkannya begitu saja. Hingga pada suatu saat ada seorang tamu yang sempat tak sengaja melihat bunga itu dan menawarkannya dengan harga tinggi. Rasa kaget sempat hinggap ke pemilik mawar, karena tidak menyangka jika bunga itu memiliki harga yang sangat tinggi. Rasa penasarannya pun timbul maka terbesitlah ide di kepala pemilik mawar untuk mencoba memperlihatkan bunganya ke khalayak umum. Dan ternyata benar, semua orang sangat menyukai bunga tersebut. Semua orang berusaha ijin menawar bunga tersebut. Dari sanalah mulai timbul rasa sayang pemilik mawar, dan ditetapkannya bunga itu akan menjadi teman seumur hidupnya. Akan dikembangkan dan di pelihara dengan baik olehnya, walau tetap saja….” Aku mencoba mencerna mimik si Bapak. Beliau melihat kearahku kemudian kearah bunga tersebut.

“bunga mawar itu tetap merasa dirinya hanya sekedar mawar. Dan baginya semakin dia dikenal orang banyak semakin susah dirinya untuk meyakinkan bahwa dia hanya untuk pemiliknya, bukan untuk diperlihatkan orang banyak. Dia sempat layu beberapa saat, untuk membuktikan kepada pemilinya jika dia tidak menyukai dilihat orang banyak. Maka dari itu si pemilik mawar membawanya kemari agar si mawar bisa belajar, karena bagi pemilik bunga tersebut perlu banyak belajar.”
Aku tertawa kecil.. “sedikit aneh kok seperti manusia saja ya pak??”
Pedagang bunga itu meluruskan pandangannya “kan sudah saya bilang nak, ini bukan bunga biasa”
Aku kembali terhenyak dan mendengarkan Bapak itu bercerita.

Anggrek Merah
“dan si Anggrek itu.. Banyak sekali cerita yang sangat tidak diduga darinya. Dia adalah bunga indah yang sedang mencari jati dirinya yang sebenarnya. Dia banyak dihujani karakter dan dia bingung dengan keadaanya. Seperti pemiliknya sebelumnya, pemiliknya adalah seorang yang cukup berada didaerahnya, bunga ini adalah saksi dimana keharmonisan keluarga kecil tersebut. Namun tetap saja sebuah keluarga pasti ada hal yang kurang, anggrek ini sering menjadi tempat bercerita anak – anak si pemilik. Anak2 pemilik selalu berkata jika pemilik tidak pernah memberi sebuah rasa sayang, bagi mereka pemilik cukup memberi uang maka anak2nya akan bahagia. Terkadang anak2nya selalu merasa pemilik tidak mau terlalu repot dalam mengurus anak2nya. Dan si anggrek ini hanya bisa menerima karena kau tau dan bisa kau lihat, bunga unik ini bisa hidup menempel dimana saja kan? Dia adalah bunga unik yang bisa beradaptasi. Dia banyak sekali berpindah pindah pemilik. Dan sekarang ini, dia satu2nya bunga yang untuk saat ini tidak memiliki seorang pemilik. Aku mendapatkannya tercampur bersama beberapa anggrek lainnya, karena dia anggrek yang berbeda warnanya maka dari itu aku letakkan saja menjadi satu disana. Cerita yang tak begitu banyak. Tapi tetap saja anggrek ini memiliki sisi yang belum terkuak.”
Aku menjadi sangat tertarik mendengar cerita Bapak tersebut.

Waktupun berlalu.. aku mengenang bagaimana cerita tentang 4 tahun lalu..
Dan saat ini, aku kembali ke sana, mengunjungi sahabat lama seorang pedagang bunga. Aku melihat dari kejauhan, beliau sedang sibuk menata satu persatu bunga sedap malam yang sudah tersusun rapi.
Aku mengucap salam dan dia menoleh dengan jawaban salamnya.
“Hey nak! Lama tidak berjumpa, dari mana saja? Sudah 4 tahun tak terlihat” jawabnya bersalaman denganku, dan aku menyambut uluran tangannya. Aku duduk di kursi yang dia persilahkan. Mataku tetap seperti biasanya, melihat sekitar menikmati aroma bunga dan beberapa warna padu yang cantik.
“Loh pak.. 3 bunga itu masih disana? Masih hidup? Keren sekali?!” kagetku melihat Anggrek Merah, Mawar putih dan Aster kuning masih disana ditempat yang sama dan tetap bertiga.
Bapak itu tersenyum. “sudah aku bilang nak.. mereka bukan bunga biasa. Kau baru mempercayaiku?” sindirnya tersenyum simpul. Aku menggaruk ujung kepalaku.. “hahahhaa” tawaku renyah.
“Itu si aster kuning, sebentar lagi akan diambil oleh pemiliknya.” Jawab si Bapak
“oowh.. tinggal 2 dong..”
“tidak juga, mawar putih oleh pemiliknya akan di bawa pindah.”
“lalu si anggrek?” tanyaku.
“belum ada, dia masih tetap sama dari dahulu..”
Aku terpaku oleh anggrek itu, rasanya ingin sekali aku miliki anggrek itu.
“emm apa boleh aku memilikinya??”
Si Bapak menoleh kearahku.. “aku tak bisa mengijinkannya sebelum kau mampu berbicara kepada anggrek itu.” Aku memasang wajah melongo.. “berbicara?”
“kau tak bisa? Jika tidak.. maka aku tak bisa merelakannya.”
Aku menghampiri anggrek tersebut. Aku mengangkatnya dan membawanya ke sebuah meja. Sebauh perasaan dimana ada seperti sinyal listrik singkat saat aku menatap anggrek ini. Apakah memang kau bukan hanya sekedar anggrek??

“Aku akan tetap disini..” aku seperti mendegar anggrek itu berbicara seperti itu..
Aku kaget dan sedikit menggerakkan tubuhku, 
“kk..kauu? apa aku sudah gila?” Aku menoleh kearah Bapak yang masih bergelut dengan beberapa bunganya, sepertinya dia tak mendengarku.
“Aku tak bisa kemana – mana.. aku akan tetap disini..” Aku seperti mendengar suara itu lagi.
Aku kembali memposisikan tubuhku menghadap kearahnya, kali ini aku mencoba lebih tenang menghadapi bunga aneh ini.

Aku berguman dalam hati. “lalu kau akan tetap sendiri, ketika ke dua temanmu pergi?” Tanyaku
“Aku akan tetap disini, mereka memang akan kembali kerumahnhya. Tidak lagi disini dalam pengembaraan kami, akan hanya tertinggal aku disini. Diantara kami bertiga, mungkin aku akan bertahan disini lebih lama, jadi kemungkinan ada saatnya aku bisa menjadi alasan mereka kembali kesini walau sekedar mengunjungiku. Aku akan menyediakan tempat yang sama, yaitu disampingku ketika mereka tiba dan kembali.” Aku menatap dengan seksama sebuah obrolan dari hati ke hati.

“Kau tau anggrek? Kau sangat cantik. Mungkin kau bisa lebih telihat bersinar jika kau terlepas dari keadaanmu sekarang ini, mengapa tak terbesit di hatimu, menjadi seperti mereka? Apa kau mau ketika mereka pergi, kemudia mereka kembali mengunjungimu, kau masih dalam keadaan yang sama? Seperti ini?” tanyaku

Anggrek itu tak bergeming.. “lalu? Apa kau baru saja memberi sebuah mata pelajaran kuliah?”
Aku tersenyum.. aku pernah dengar dari seorang guruku. Jika kau tertarik untuk merubah dirimu menjadi lebih baik dengan cepat, maka lepaslah sementara orang – orang disekitarmu. Lepaslah mereka dan menjauhlah sementara, dan kau akan kembali beberapa saat kemudian dengan kepribadian yang lebih baik. Itulah cara tercepat seseorang untuk berubah.” Anggrek itu diam
“dan kau tau? Kau sangat cantik, kau bisa menjadi lebih berharga jika berada ditempat yang lebih baik. Apakah kau tak membayangkan betapa senang dan terharunya kedua temanmu jika melihatmu lagi dengan keadaan yang lebih baik bahkan sangat baik?”

“teman temanku tak hanya mereka berdua, lihat disana.. anggrek – anggrek itu, bunga bunga lainnya itu.. mereka juga adalah temanku. Apa aku perlu meninggalkan mereka juga? Belum tentu aku akan bertemu dengan mereka lagi.”

Aku sudah cukup tau banyak tentangmu, saat ini kau tak tau harus kemana? Jati dirimu sebenarnya seperti apa, kau belum menemukannya, kau tak ada pemilik, aku tau. Anggrek, terkadang ketika kita berniat untuk mencapai kesuksesan, kita memerlukan pengorbanan, sekarang ini lihat.. siapa orang yang akan mendukungmu? Mereka pasti akan melepaskanmu walau ada rasa tidak bersedia untuk berpisah. Tapi demi masa depanmu, mereka menyayangimu dan pastinya mereka akan lebih baik jika kau bahagia kau sukses. Ini tak menjadi buruk, kau hanya perlu menjadi lebih baik. Itu saja, dan kembali lagi ke mereka dengan keadaan yang bukan seperti ini. Dengan keadaanmu sebelumnya dan keadaanmu yang sekarang ini, apakah kau tetap tak ingin berubah menjadi lebih baik? Hal yang kau ingin temukan, apa kau tak ingin mencarinya? Apa dengan kau tetap disini hal tersebut bisa kau temukan jawabannya??”

“Manusia, kau cukup menarik.. lalu bagaimana cara aku memulainya?”

“kau cukup menggerakkan keputusanmu. Aku bisa membantumu, ikut denganku.”

Anggrek itu terdiam..jika nanti saatnya tiba, jika nanti mereka berdua benar2 sudah tak ada disampingku, ketika kami hanya terhubung ikatan hati dan komunikasi jarak jauh. Apakah kau mau datang dan membantuku?”

Aku tersenyum.. semangat anggrek ini, sungguh.. menggerakkan hatiku untuk membantunya.
“Tentu saja!” jawabku lantang “aku akan datang lagi, dan.. hari itu hanya terhitung beberapa hari kedepan, apa kau siap??”

“aku siap..” jawab anggrek itu pelan.

Aku berdiri.. “aku harus pergi, kita pasti akan bertemu lagi anggrek.. secepatnya..” ujarku tersenyum dan mengembalikan anggrek itu ketempat asalnya, aku berjalan kearah Bapak yang sedang sibuk memotong dahan bunga.
“bagaimana?” ujar Bapak itu

“aku mulai mempercayai ucapanmu tadi, sebelumnya aku beranggapan aku gila.” Ujarku tertawa.
“aku akan kemari lagi setelah Aster dan Mawar putih itu tak lagi di sebelah Anggrek, dia yang memintaku seperti itu.” Ujarku, si Bapak termangu..
“aku pergi ya Pak.” Ujarku kemudian dan mengucapkan salam.
Bapak pedagang melambaikan tangan seraya menjawab salamku.

Bapak pedagang bunga itu melihat kearah anggrek yang terlihat lebih segar, kemudian si Bapak tersenyum tipis.. “semoga tepat.”

Oo0 Bersambung 0oO

Apa yang akan terjadi dengan anggrek itu? Tentang keputusannya?
Memilih untuk meninggalkan tempat lamanya demi menjadi anggrek yang lebih bersinar dari sebelumnya.
Meninggalkan beberapa hal yang menjadi pengorbanannya selama beberapa saat, tentunya bukan hitungan yang singkat. Kemudian dia akan kembali menjadi anggrek yang lebih cantik, penghuni etalase yang bergermerlap dan indah kemudian akan membantu teman – teman bunga lainnya bersama dia.
Dan menjadi anggrek yang lebih baik ketika Aster dan Mawar putih datang berkunjung menemuinya.



Dan kemudian.. apakah si Anggrek itu........... 
untuk sementara hanya dia dan Allah yang tau..

Tuesday, February 11, 2014

Teruslah Bernyanyi


Ketika kau tersenyum, 
wajahmu lebih menyilaukan dari sinar matahari.
Ketika kau menangis, 
keindahanmu tak pernah terlihat memudar.

Semua hanya melihat bagian terluarmu,
menatapmu sebagai seseorang yang bukan dirimu.
Tapi aku tahu, kau indah..

Kau sungguh memiliki sebuah keberuntungan,
hal yang hakiki untuk kau miliki.
bernyanyilah.. syalalal atau lalala lilili..
bernyanyi dan teruslah bernyanyi,
hilangkan kesedihan itu dan berilah mentari,
kembalikan mentariku.

Bersediakah kau menjadi pendamping cahaya itu?
keindahan yang sempurna jika memadu menjadi satu.
tetaplah bernyanyi..
dan bernyanyilah.
ciptakan nuansa tanpa kesedihan.

Bagikan kepada seluruh alam.
nuansa indah tempat kau bernyanyi.
nuansa tanpa kesedihan
dan biarkan mereka tahu.

bagikan kepada dedaunan yang bergoyang itu
bersama angin mereka mendayu menikmatinya
kau lihat mereka pun bahagia karena kau tersenyum
mereka terlenan karena kau bernyanyi.

Aku hanya akan melihatmu dengan keindahan.
hal indah tanpa sebuah kesedihan.
hal indah tanpa tangis.
hal indah tempat kau membagikan cahaya yang cerah

lihatlah awan itu.
dan beberapa pohon yang tumbuh di bukit.
merekapun bahagia melihat senyummu.
karena kau adalah mentari.

tetaplah tersenyum.
bernyanyilah...
teruslah bernyanyi... 


-eka yuliana-

Saturday, February 8, 2014

Manfaat Aquarium Ikan Hias untuk Kesehatan



Akuarium merupakan salah satu identitas kehidupan yang mewakili habitat asli ikan. Selain sebagai wadah untuk hidup dan berkembang biak ikan, akuarium sering difungsikan sebagai penghias ruangan dan penyaluran hobi. Secara fisik, kolam kaca ini hanya bersifat sebagai sebuah tempat atau wadah. Namun, lebih dari itu, ternyata akuarium memiliki filosofi dan manfaat yang penting bagi kehidupan kita.

Coba kita perhatikan kehidupan dalam akuarium. Ikan-ikan yang berwarna-warni, serta sejumlah aksesoris akuarium terlihat cantik, begitu sedap dipandang mata. Seperti kehidupan kita, ikan pun membutuhkan keberagaman agar kehidupannya tidak monoton. Saling mengibaskan ekornya yang indah, mengepakkan siripnya, berkumpul menyantap makanan, bertengkar dan berkembang biak dalam dunianya. Warna-warni ikan mencerminkan perbedaan yang membuat kehidupannya dipenuhi keindahan.  Perbedaan yang merupakan bentuk kesempurnaan karya Sang Maha Pencipta, memberi harmoni pada setiap kekurangan dan keterbatasan makhluk-Nya. Dengan menelaah dan memahami filosofi kehidupan ikan dalam akuarium, mampukah kita menginterpretasi dan mengapresiasi kehidupan makhluk lain? Tentu saja kita mampu karena kehidupan makhluk lain seperti ikan dapat memberikan manfaat yang tidak selalu berbentuk kebendaan. Lalu, apa saja manfaat akuarium untuk kita?

Ditinjau dari sisi kesehatan, akuarium memiliki efek menyehatkan yang alami. Manfaat utama terdapat pada air pengisi aquarium. Sifat lembab air memberikan efek sejuk dan bisa mengurangi kekeringan. Di ruangan ber-AC yang sering membuat kulit terasa kering atau di di ruangan yang terasa berhawa panas, bisa kita tempatkan aquarium. Pasti akan lebih terasa sejuk. Cobalah kita perhatikan gerakan ikan yang gemulai, meliuk kesana kemari, warna-warni ikan yang kontras dan alami, aksesoris pemanis akuarium, serta gemericik air yang mangalir di kolam kaca tersebut, bisa menghilangkan kepenatan dan keletihan.

Menyegarkan mata yang lelah akibat terlalu lama di depan layar komputer, nonton televisi atau terlalu lama membaca dan menulis. Sebuah terapi sederhana yang mampu memberikan ketenangan, kenyamanan dan rasa damai. Perasaan seperti ini akan mengaktifkan kerja otak lebih optimal sehingga mampu menyerap berbagai informasi yang masuk ke memori dan mngingatnya lebih lama. Bayangkan, jika setiap hari kita melakukannya maka fungsi akuarium pun dapat menyehatkan tubuh karena metabolisme tubuh akan lebih efektif dan stabil dalam suasana hati yang nyaman.

Berikut ini, manfaat lain dari akuarium berpengaruh positif  terhadap kondisi psikologis, spiritual bahkan kehidupan material seseorang.

1. Menjernihkan pikiran dan menetralkan perasaan. Hal ini ada hubungannya dengan kesehatan. Ketika kita merasa suntuk, bete, atau bosan karena ritme hidup yang monoton, cobalah perhatikan akuarium. Gerakan gemulai ikan yang berwarna-warni, berlari dan bersembunyi lalu muncul lagi dari balik bebatuan dan tumbuhan air, mampu mengalihkan perhatian kita dari masalah. Menjadi hiburan murah (tapi tidak murahan) yang dapat meredakan ketegangan, mengendurkan syaraf-syaraf hingga menentramkan. Gerak-gerika alami ikan dalam air yang mengalir tenang mampu menghanyutkan hati dan pikiran kita dalam kedamaian, menjadi obat stress yang mujarab.

2. Menumbuhkembangkan kasih sayang yang alami dalam diri kita. Melihat keindahan sesuatu seringkali menimbulkan rasa cinta dan kasih sayang untuk membiarkannya tetap ada, sehingga dapat dinikmati sepanjang waktu. Demikian pula dengan perpaduan keindahan ikan hias, air dan berbagai aksesoris pada akuarium, bisa membuat kita tergugah untuk menjaga, memelihara dan melestarikannya, sehingga tumbuh rasa memiliki yang tulus. Ikan hias merupakan makhluk yang memiliki keunikan dan keindahan dari segi warna dan bentuk. Ketika kita tertarik dengan binatang, lama-lama kita bisa menjadi penyayang binatang. Ketulusan kita menyayangi dan dalam memandang sesuatu dapat mempengaruhi dan memperbaiki sikap dan perilaku hidup seseorang yang bisa juga berpengaruh terhadap aspek kehidupan lainnya. Misalnya, dengan memperhatikan dan menikmati akuarium, kita dapat lebih menyadari bahwa Tuhan begitu kuasa menciptakan berbagai jenis ikan dengan keindahannya yang menyejukkan dan menenangkan, sehingga kesadaran spiritualitas kita pun semakin terasah, untuk memahami dan mensyukuri setiap kebesaran-Nya.

3. Memberi inspirasi. Akuarium yang ditata dengan cantik beserta ikan yang beraneka warna bisa menginspirasi pikiran kita. Ketenangan dan kedamaian yang diperoleh dengan memandangnya bisa meningkatkan imajinasi dan gairah untuk menciptakan sesuatu. Keberadaan ikan dalam akuarium sebagai imitasi habitatnya yang asli, mampu membangkitkan kreasi dan kreativitas seseorang dalam bentuk karya sastra yang bernilai. Setidaknya, itu yang bisa diinterpretasikan dalam kehidupan nyata.

4. Mengoptimalkan hobi dan meningkatkan penghasilan. Pada umumnya, memelihara ikan hias di akuarium merupakan hobi yang menyenangkan untuk mengisi waktu senggang. Namun, kegiatan hobi ini bisa dikembangkan menjadi sebuah peluang usaha, sekalipun hanya usaha sambilan. Jika ditekuni, hobi bisa menjadi lahan usaha yang tentu saja mengasyikkan, sehingga waktu kita menjadi lebih efektif, tidak terbuang percuma untuk sekedar merasa fun, tapi juga menimbulkan semangat berlipat untuk menghasilkan manfaat secara finansial. Pembudidayaan ikan hias, pembuatan sekaligus kreasi penataan akuarium beserta aksesorisnya merupakan bisnis yang menjanjikan keuntungan luar biasa dan tidak “musiman”. Setiap saat bisnis di bidang ini bisa menghasilkan keuntungan besar baik dalam perdagangan lokal maupun internasional. Banyak yang sudah menjadi pengekspor di bidang ini karena permintaan dan pangsa pasar ikan hias senantiasa ramai. Secara otomatis, penghasilan keluarga pun dapat menigkat.

5. Menambah keindahan ruangan, kenyamanan dan tidak “memakan tempat”. Penempatan akuarium, baik besar maupun kecil bisa menambah keindahan dan kenyamanan sebuah ruangan. Cobalah kita letakkan akuarium sebesar toples dengan hanya berisi satu atau dua ekor ikan berwarna di atas meja belajar atau meja kerja, bisa membuat betah dan menarik. Ruangan terasa semarak, indah dan teduh. Ada sesuatu yang bisa kita pandangi dengan nyaman dan membuat lelah kita berkurang. Selain itu, penempatan akuarium tidak memerlukan tempat yang seluas kolam renang atau tambak ikan. Cukup satu sudut ruangan atau satu sudut rumah untuk menempatkannya (kecuali akuarium raksasa tentunya). Beberapa tahun ini bahkan akuarium berfungsi sebagai media tanam bagi tanaman hias atau yang dikenal aquascope, yakni sebuah konsep baru pembuatan taman hias yang menyertakan tanaman hias sekaligus ikan hias pada sebuah akuarium. Hal ini tentu saja memberikan kesan lebih praktis, hijau, simply area, tapi tetap indah dan nyaman.

6. Membantu menjaga kelestarian sumber daya ikan. Dengan banyaknya peminat dan penyedia akuarium dan ikan hias, berarti ikut membantu menjaga kelestarian berbagai jenis ikan hias. Eksploitasi kekayaan laut seringkali menimbulkan ancaman kepunahan banyak jenis ikan yang luar biasa cantik dan berfungsi ekologis dalam ekosistem laut. Meskipun akuarium hanya sebagai habitat tiruan, sepanjang kelangsungan hidup ikan-ikan tersebut aman, tidak akan menjadi perbedaan yang signifikan. Cara seperti ini lebih beradab, efisien dan valuable untuk menjaga kelestarian sumber daya perikanan sekaligus pendapatan masyarakat.
Sederet manfaat dan fungsi akuarium sejatinya dapat menggugah kesadaran kita.Begitu banyak hal-hal sederhana yang sering terlupa dan ternyata memiliki manfaat luar biasa bagi kehidupan kita. Kehidupan dalam akuarium dapat memberikan pelajaran berharga bahwa kita masih sangat membutuhkan sentuhan alami untuk membuat hidup lebih indah dan bermakna.

source : Nia Hidayati. http://google.co.id. 12 Januari 2013. Manfaat Hias Untuk Kesehatan

Saturday, February 1, 2014

Seperti Hujan



Tik..tik..tik..
tak banyak yang menetes, hanya aliran lembut seperti benang.

Gerimis..
daun menahan sapaan lembutmu,
daun menahan rintikan sendumu.

Langit kau tau apa yang dirasakannya?
itu nampak sebuah mendung dengan bulir hujannya.
dan kesedihan terpancar di rona lembutnya.

Hujan,
biarlah terus menetes,
jangan jadikan sebuah tangis yang tertahan.
biarkan terjadi dan biarkan petir itu datang.

Dan satukan semua.
setelah itu badai pasti berlalu.

Langit kau tau apa yang dirasakannya?
sebuah pelangi sebentar lagi akan datang.
dan aku sangat menunggunya.

Karena disana akan aku lihat kupu - kupu di padang bunga.
bersama dengan riangnya menyambut mentari
dia yang bersembunyi sedari tadi dibalik mendungmu.

karena disana juga akan aku lihat.
bekas tetesan air yang memancarkan kilau.
tepat dimana dedaunan menyegarkan diri
tepat dimana aku merasakan aroma kesegaran

dan jangan biarkan itu berakhir.
mendung kau mungkin akan datang lagi
entah bersama gerimis atau
hujan yang berirama dengan petir

tapi yang aku tahu..
setelah itu akan ada hal yang selalu ku tunggu
sebuah keindahan setelah hari hujan

Seperti hujan..
dan kuharap kau seperti hujan..


awateru chan a.k.a Eka Yuliana