Tuesday, April 17, 2012

Apa urusanmu?


Apa urusanmu?

Akan menjadi apa aku apa urusan mereka? Mereka hanya berbicara dan berceloteh layaknya binantang yang tak mengerti realita, seperti sang peramal yang bisa membaca peristiwa..

Hei! Kalian bukan orang yang melahirkanku!
Hei!! Kalian bukan Tuhan yang telah menciptakan aku..
Apa itu yang terjadi pada aku, apa itu akan menjadi sebagian dari urusanmu?
Aku hidup dicipta Tuhan dalam perjalananku yang penuh liku ini, dan mengapa kau tak menapaki jalanmu sendiri? Kau mempunya rel tersendiri dan tak perlu merecoki urusanku..

Aku hanya manusia, tentu banyak kekurangan dan kesalahan…
Manusia yang sama rata seperti manusia lainnya, meski filosofiku berbeda..
Tapi sepantasnya aku masih bisa menikmati hidupku..
Aku mengatur hidupku dan tujuanku..

Entah itu menjadikan beberapa orang merasa aku manusia yang aneh..
Apa salah dan aneh jika aku menyampingkan urusan itu dan menikmati sementara kesendirian dalam hidupku? Berpasangan itu sudah kehendak dari sang kuasa yang telah menciptakanku dan memberikan aku kebebasan utuk menjalani takdirnya.. Seperti Adam yang telah dipertumakan kepada Hawa, dan itu Allah yang menentukannya..

Jadi apa itu masih  menjadi masalah bagimu? Rasa ingin tahumu mengusik kehidupan orang lain..
Aku punya keteguhan dan itu aku patok pada hatiku..
Apa perlu aku mencocorkannya dan meneriakkan padamu..

HEI!! Kau!! Bicara sampahmu itu menginjak hatiku..
Mulutmu itu diberi Allah untuk mengucapkan sesuatu yang tak pantas menyakiti manusia..
Kenapa kau gunakan dalam jalan setan?

Dan kau tahu, aku diam bukan berarti aku tak marah!!
Aku terlanjur tersandung dalam rasa sakit..
Bahkan aku sempat berpikir, adakah lagi orang sekejam ituselain kau??
Bercanda? Itu yang aku terima ditelingaku..

Tapi renungkan lagi apa pantas itu menjadi sebuah candaan jika sebuah hati menganggapnya menyedihkan?
Aku hidup berteduh di bawah naungan Tuhanku!
Aku tumbuh dibawah asuhan kedua orangtuaku..

Dan siapa kau?????
Jaga tutur bahasamu!
Aku diam masih memberi waktu dan kesempatan untukmu berubah..
Hati – hati untuk kesempatan yang beberapa kali aku beri..


Eka Yuliana a.k.a awateru chan

No comments:

Post a Comment