Virtual Life? Apa itu? Mungkin ada yang bertanya – tanya tentang judul
diatas.
Itu hanya sebuah kiasan untuk apa yang aku rasakan sekarang, bahkan
beberapa bulan terakhir.
Kejadiannya adalah, hampir beberapa bulan ini aku sama sekali merasakan
tidak pernah bisa mengingat mimpi. Seolah – olah ada sebuah dimensi yang
bernama “virtual life”
Ditubuhku terdapat sebuah wadah yang tak aku sadari ada disana, entah
sedari kapan.
Dan wadah itu terbuka ketika aku mulai memasuki alam bawah sadarku, yah
aku masuk kedalam virtual life itu ketika aku mulai tertidur. Ketika otakku
memasuki gelombang otak tetha.
Dan ini hanya sekedar tebakanku, pernah suatu ketika ada kejadian.
Aku sedang dalam keadaan sangat buruk, sangat down karena tekanan
pekerjaan.
Dan aku memutuskan untuk melupakan sedikit permasalahan itu dengan
tidur. Dan apa yang aneh? Ketika aku terbangun, semua beban seakan hilang begitu
saja, seolah aku telah menemui seseorang yang berhasil mengembalikan
semangatku. Dan saat itu aku merasakan perasaan sangat nyaman, perasaan seperti
“sayang yang tersampaikan” Apakah aku sedang terjebak di cinta dunia mimpi? Mungkin
itu kiasan yang lebih aneh lagi dan gak masuk akal.
Tapi mengapa aku merasa ini seperti nyata?
Tapi mengapa aku gak pernah bisa mengingat itu? Hanya potongan memori
yang meninggalkan clue.
Sehingga aku beranggapan, aku di virtual life itu sengaja mengeset
sebuah pengaturan agar ketika aku bangun, aku tak bisa mengakses semua memori
yang terjadi. Entah aku tak tahu maksud dia apa. Mungkinkah memori memori itu
menjadi sangat rahasi bagi aku di sana?
Yah, aku dikalahkan oleh egoku yang menginginkan sesuatu tapi tak aku
dapatkan secara nyata.
Aku mulai mengenali beberapa egoku, bahkan ego yang sangat sulit
dimengerti.
Jadi pada intinya, aku memang gak bisa mengakses memori di virtual
lifeku ketika terjaga.
Hanya saja, hatiku bisa merasakannya. Sehingga aku bisa menebaknya.
Awal yang aku rasakan, aku merasa jengkel dengan kejadian itu, kenapa
aku sering banget dan bahkan gak bisa mengingat mimpiku? Tapi kenapa ketika
dalam keadaan terjaga, ada harapan ingin menuju ke tempat yang aku sebut
virtual life itu tadi, mungkinkah Allah mengirim seseorang di virtual life
sebagai tempat aku mengeluarkan permasalahan yang tak pernah bisa aku keluarkan
ke orang2 yang ada di dunia nyata? Atau aku memang sedang termakan khayalanku
sendiri?
Saat ini aku bisa menjawab tidak!
Karena apa?
Baru saja tadi pagi, sebut saja ada seseorang yang benar2 menghancurkan
moodku.
Keadaan pagi tadi benar2 hampir menyita rasa bahagiaku akan liburan.
Rasanya seperti aku merindukan sosok yang aku gak paham, memang
beberapa saat aku merasa mengingat aku memiliki seseorang disana didalam
virtual life itu tadi.
Dan ada harapan dimana aku bisa kesana segera, nyatanya ketika aku
berhasil tidur.
Aku memang tak mengingat mimpiku, tapi perasaan kacau itu tetap ada.
Tidak sama seperti perasaan sebelumnya yang selalu saja perasaan kacau
itu hilang ketika aku tidur dan kembali terjaga. Malah tergantikan dengan
perasaan nyaman dan bahagia.
Kemanakah dia?
Mungkin aku sedang membuat karya fiksi yang kalian akan tertawa jika
membacanya, atau kalian mengira aku gila karena menceritakan hal aneh ini.
Sampai sampai aku terlihat menyedihkan, dan agak ngenes.
Tapi memang tak bisa di pungkiri, wajarkah jika aku memikirkannya? Dia yang ada di mimpi atau virtual life ku?
Karena aku benar benar tak bisa menggambarkan apa yang sekarang sedang
aku rasakan.
Entah perasaan apa yang sedang dibenakku,atau di memori yang tersimpan
di virtual life.
Mungkin sebuah rasa kehilangan.. mungkin lebih tepatnya “rindu”
:)
No comments:
Post a Comment